Sabtu, 19 Maret 2011

Kebingungan di Akhir Masa SMA

Disini, saya menceritakan pengalaman saya sewaktu menjadi siswi kelas XII di salah satu SMA di kota Bogor. Kenaikan kelas menjadi siswi kelas XII adalah suatu beban bagi diri saya, walaupun sebagian orang merasa senang karena dengan berganti status menjadi siswa/i kelas XII, bertanda bahwa mereka akan segera lulus dan mungkin akan meneruskan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.
Di awal semester, beban itu pun belum terlalu dirasa berat. Maklum saja, berbagai macam tes seperti Ujian Nasional (UN), Ujian Akhir Sekolah(UAS), Ujian Praktik, sampai dengan SNMPTN masih lama digelar. Namun, bukan berarti “berleha-leha” juga. Persiapan untuk menghadapinya tentu saja sudah dimulai, seperti kegiatan pemantapan di jam akhir sekolah, ikut bimbel sampai sore, sampai harus bangun di tengah malam untuk belajar. Tak lupa juga untuk selalu berdoa memohon yang terbaik kepada Allah SWT. Di SMA saya dulu, setiap menjelang berbagai macam tes,  siswa/i kelas XII selalu memenuhi musholla sekolah setiap pagi untuk sholat dhuha. Padahal, sehari-harinya jarang sekali musholla terlihat penuh.
Memasuki semester dua, semua siswa/i sudah semakin sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mereka sudah mulai memikirkan nasib mereka setelah lulus SMA nanti. Ruang Bimbingan Konseling (BK) selalu didatangi setiap harinya untuk konsultasi. Guru BK di sekolah saya pun selalu mondar-mandir dari satu kelas memasuki kelas lainnya untuk memberikan informasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Banyak juga mahasiswa yang datang untuk mempromosikan tempat kuliah mereka, dari yang beralmamater kuning, biru, hijau, bermacam-macam seperti pelangi.
Sebagai siswi kelas XII, saya sering sekali mendengar pertanyaan  mau nerusin kemana setelah lulus SMA ?” Itu adalah pertanyaan yang klasik, namun tak mudah untuk menjawabnya. Jujur saja, saya bingung sekali untuk menentukan PTN mana yang harus saya pilih? ? Jurusan apa? Lewat jalus tes yang mana ? Kalau tidak diterima di PTN bagaimana? Huhhhh ,, membuat saya makin pusing. Disisi lain pun, orangtua menyerahkan sepenuhnya kepada saya untuk menentukan sendiri langkah setelah lulus SMA.
Berdasarkan pengalaman, faktor  utama yang harus dipertimbangkan adalah minat. Hampir dipastikan, tidak ada seseorang yang berhasil apabila pilihannya tak sesuai dengan minatnya. Orang lain, termasuk orang tua boleh saja memberikan saran atau masukan, tetapi kami sendirilah yang akan menjalani sekian tahun proses belajar di perguruan tinggi. Ingat, jangan sampai salah memilih !
Pertimbangan kedua, lihat kondisi keuangan orangtua kita. Apabila sekiranya mereka sanggup membiayai kita, itu tak jadi masalah. Namun, bagaimana yang kondisi keuangan orangtuanya terbatas ? Jangan khawatir, pasti ada solusinya. Jika kamu ada di posisi tersebut, berhati-hatilah dalam memilih. Usahakan agar dapat masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) karena biaya perkuliahan di PTN bisa dianggap tak terlalu mahal, walaupun ada beberapa PTN yang biayanya cukup “mencekik leher”. Saya mempunyai teman  sekelas yang posisinya seperti ini, keuangan orangtuanya terbatas. Setiap hari dia berjualan makanan ringan di setiap waktu istirahat. Sepulang sekolah pun dia harus menjaga koperasi sekolah, tapi dia memiliki keinginan kuat untuk bisa kuliah di PTN. Sekitar bulan Februari 2010, akhirnya dia diterima di sebuah PTN di kota Bogor melalui jalur PMDK tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun karena mendapat beasiswa. Maklum saja, dia adalah salah seorang siswi yang pandai di kelas. Nah, dari sini bisa disimpulkan bahwa semua orang bisa saja duduk di bangku perkuliahan asal kita punya tekad yang kuat untuk meraih angan-angan itu.
Selanjutnya, apabila telah menentukan pilihan. Kamu harus melakukan persiapan pendaftaran PTN. Siapkanlah biaya pendaftaran, persyaratan pendaftaran, sampai dengan batas terakhir pengumpulannya. Ikutilah semua tes PTN yang kamu ingin ikuti. Jangan karena biaya yang mahal, kamu akhirnya membatalkan mengikutinya. Lebih baik kehilangan uang, daripada harus menyesal di akhir.
Semoga saran yang saya berikan tadi dapat bermanfaat untuk semua orang yang telah membaca ini. Untuk yang memiliki saran atau pun koreksi lainnya, bisa di tuliskan di komentar. Terima kasih.